[PROSA] Hilang Termakan Waktu


      Patah hati. Banyak memang perbincangan mengenai  dua kata itu. Tapi tetap saja. Untuk urusan cinta, terkadang ada banyak hal yang tidak akan pernah kamu tahu sebelum merasakannya bukan? Patah hati. Mungkinkah itu suatu kejadian dimana hatimu terpatahkan? Oleh siapa?
       Patah hati. Apa aku pernah mengalaminya? Jika iya, siapa yang mematahkannya? Kamu? Ah, mana mungkin. Sedangkan kamu pun tidak pernah tahu dimana keberadaan hatiku untuk bisa mematahkannya. Lalu, apa mungkin aku yang mematahkannya sendiri?
        Terlepas bisa atau tidaknya aku mematahkannya, bukan menjadi suatu masalah besar sebenarnya. Hanya saja yang aku tahu, perasaan ini tidak pernah lelah menemaniku dari hari ke hari. Hanya saja yang aku tahu, butuh waktu yang lama untuk bisa membiarkan pergi perasaan ini. Butuh waktu yang lama untuk bisa mematahkan perasaan ini. Perasaan cinta untukmu.
        Dan kamu tahu? Ternyata pada akhirnya bukan diriku atau dirimulah yang mematahkan hatiku. Tapi dialah waktu. Waktu yang mematahkan cintaku padamu. Waktu yang menjadi pemecah rantai cinta yang telah terangkai sekian lamanya. Patah, karena jembatan cinta yang ingin kubangun demi menggapai hatimu itu tidak pernah sampai. Patah, karena terlalu lama tergantungkan diatas jurang. Jurang pemisah antara hatiku dan hatimu.
        Setelah sekian lama kejadian itu berlalu, baru-baru ini aku tersadar. Cintaku di masa itu, cinta sepihakku di masa itu. Pada akhirnya rapuh dan kemudian gugur seiring berjalannya waktu. Ya, cintaku hilang termakan waktu.
        Author : #11

Comments

Popular posts from this blog

Professor Muda dan Pakar Teknologi Nano di AS, Asal Indonesia

Sejarah Layout: Dari Zaman Batu Hingga Zaman Internet

ARTIKEL ILMIAH POPULER