Posts

Showing posts from March, 2016
 Secarik pusis dari Pak Solihun, Founder LSiS, tentang awal mula berdirinya LSiS. LSiS di Benakku Saat mereka ramai penuhi rumahnya Terlihat nyaman dan focus berdiskusi Merencanakan agenda dengan tenang dan matang Saat itu pun diskusi kami mulai...  Bukan tentang agenda, namun tentang dimana kami harus berkumpul Juga tentang cuaca saat selasar tiada shof lagi Namun tak secuil pun semangat itu hilang Bahkan semakin menyala Wajah semringah menyimpan tawa Saatrintik hujan mulai menggoda Menunggu kesepakatan, seraya berdoa Semoga ia sedang bercanda Kata mereka LSiS seolah fatamorgana Antara ada dan tiada Terkadang terlihat sekelompok kaula muda Hanya sekejap kemudian hilang dari pandangan Nomaden... ya, kata itu yang sesekali muncul dalam canda Tepatnya, ikatan saintis muda yang tak terikat oleh ruang dan waktu Komitmen, yang akan membuat kita tetap ada dalam barisan Niat luhur, yang akan meyakinkan kita untuk selalu berkontribusi Ikhlas, yang akan meringankan la

[PUISI] I-M-A-J-I

Ekspektasi imajiner Liar meneluarkan asa Seolah menemani Nyatanya mencelakai Aku, korban tak berotak Mencipta pelaku dalam benak Laksana air beriak Sontak aku berontak Tak sanggup lagi menahan Harapan kosong memuakkan Hingga tak sanggup bedakan Mana mimpi mana kenyataan (ctaa)

Professor Muda dan Pakar Teknologi Nano di AS, Asal Indonesia

Image
NELSON TANSU. Apakah sosok ini sudah tidak asing lagi bagi kalian? Atau ada yang masih belum tahu nih…? Penasaran? Kali ini, aku bakal sharing dan cerita dikit nih mengenai salah satu sosok inspiratif asal Indonesia. Dia adalah Nelson Tansu, seorang professor di Lehigh University, Bethlehem, Amerika Serikat. Lho… apa istimewanya? Haha, makin penasaran ya..? Yukkk intip sekilas profil beliau, hehe. Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Lulus dari SMA Sutomo 1 Medan, ia langsung melanjutkan pendidikannya di Universitas Wisconsin-Madison, AS untuk B.S. in Applied Mathematics (Electrical) Engineering, and Physics (AMEP) pada Septermber 1995-Mei 1998, lalu di universitas yang sama pula meraih gelar Ph.D. in Electrical Engineering (Applied Physics) , September 1998-Mei 2003. Ia diangkat sebagai guru

[PUISI]

Tentang Sesuatu Lembaran kertas bergambar membawaku datang kepadamu Sumur tua dengan segudang cerita Kau telah menyeretku dalam jurang kebiruan Ah, tak apa Aku gantungkan sejuta harap dibalik namamu Akupun melakoninya Mentari terbit dan tenggelam Bergulir dan tak dapat dielakkan Kau mulai menumbuhkan serangga itu Hingga akhirnya... Demi lembaran itu Kau mengkhianatiku Tak sudahkah ku memberimu? Saat akhir pengembaraanku Aku lapar Sedang hanya air sumur tua itu dalam cadangan Tak sudikah kau berbagi? Hitam di atas putih telah bersaksi Dari para pemimpin negeri ini Kau masih bertanya? Membaca kembali dan menghayatinya Tak cukupkah lembaranku itu untuk sekian pengabdianku? [Mamoo]

Hilang Arah

Hilang Arah Petir di tengah kehangatan, Membuatku tak tahu arah. . . Bingung, Resah, Itulah yang kurasa. Berusaha mengungkap sesuatu di balik tabir Namun tak ku temui titik terang. Menerka di setiap celah yang ada, Itulah yang dapat aku lakukan Tak tahu benar atau salah. Badai di tengah kehangatan, Datang tiba-tiba Tanpa ku tahu sebabnya, Membuat gelisah hati ini. Terlihat hampa, Namun menyimpan makna. Apa itu? Aku tak tahu.. Ke mana aku harus mencari jawaban? Tempatku bertanya Kini menjelma bak petir.. Yang bila aku mendekat Aku akan terluka.. Berbalik arah, pandangi cermin.. Mencoba mencari secercah cahaya.. Namun hujan badai yang ku temui.. Ke mana ku harus melangkah? Tempatku berteduh, Kini menjelma bak badai Yang bila aku mendekat, Hantaman dahsyat yang kan ku dapat.. Sudahlah... Berdiri membisu dalam gelap mungkin lebih baik. (pipip)
Polemik Pembangunan PLTN di Indonesia Pembangunan PLTN di Indonesia sampai saat ini masih menjadi perdebatan banyak pihak. Mega proyek pemerintah yang mencanangkan pemenuhan energi sebanyak 35.000 MW masih sangat jauh dari target. Hal tersebut menimbulkan gagasan pemerintah bahwa pembangunan PLTN ini  adalah salah satu solusi untuk mencapai target tersebut. Melihat potensi yang dimiliki oleh tenaga nuklir, pemerintah optimis dengan dibangunnya PLTN ini bisa mengatasi kekurangan energi listrik di Indonesia. Seperti yang disebutkan oleh Elok S. Amityani dalam Managemen Energi, reaktor nuklir 1000MW hanya membutuhkan 24 ton uranium pertahun. Bandingkan dengan PLTU dengan energi yang sama akan membutuhkan sebanyak 4.000.000 ton batu bara per tahun. Sayangnya setiap gagasan pasti tak semua orang setuju. Seperti yang dilaporkan bbc.com (Maret, 2011), masyarakat di daerah sekitar Muria, lokasi yang direncanakan akan dibangun PLTN, menolak keputusan pemerintah ini. Mereka didampingi oleh LS

Tata Krama

Tata krama adalah tata cara yang mengatur pergaulan antar individu maupun kelompok untuk saling pengertian dan hormat-menghormati Tata krama mengandung nilai-nilai yang berlaku pada daerah setempat. Oleh karena itu tata krama suku bangsa yang satu tentu berbeda dengan suku bangsa yang lain. Tetapi, hal ini yang banyak dilupakan oleh generasi muda sekarang. Kebanyakan dari mereka menganggap remeh hal ini padahal budaya tata krama ini sangat penting dalam bermasyarakat. Tata krama yang dalam kebudayaan bangsa kita sangat dijunjung tinggi makin lama makin terkikis dengan banyak nya budaya asing yang masuk ke negara kita ini. Anak muda yang mudah terpengaruh akhirnya hanya mengikuti arus yang ada. Padahal tanpa mereka sadari terkadang budaya-budaya tersebut berbanding terbalik dengan budaya yang ada dimasyarakat Indonesia pada umumnya . Sekarang banyak dari generasi muda terutama para mahasiswa yang melupakan penting nya bersilahturahmi .Sekedar menyapa orang lain atau setidaknya ters

Persimpangan Jalan

  Aku sedang berada pada persimpangan jalan. Jelas aku tahu pilihannya hanya berhenti dan kembali atau meneruskan dan memilih. Aku juga tahu masing-masing resiko dan akhirnya. Tidak, aku tidak tahu akhirnya. Kata akhir itu milik Tuhan. Bagaimana jika aku memutuskan untuk berdiri disini. Di persimpangan ini .. Menikmati hembusan angin, Nyanyian kutilang, Tawa pelangi dan sendu mentari. Jujur, Aku ingin melangkah kemanapun arahnya. Tapi aku tak bisa.. Ada hal yang membuatku harus diam disini. Mungkin rasa. Rasa yang tak akan aku temukan jika aku berjalan maju ataupun mundur. Untuk kali ini saja, biarkan aku terdiam. Menikmati semua ditempat. Menutup telinga dari irama yang terlalu nyaring. Karena untuk sementara, cara inilah yang tidak membuatku mati rasa. -Aqidatul Izza-

Berbeda

Oleh Dewanti Cahya Widi Yogyakarta, 13 Maret 2016 Berbeda, Bukan berarti menentang Bukan berarti musuh yang tak sejalan Bukan pula berarti perang Perang tuk mulai perpecahan Berbeda, Beginilah caraku Cara untuk tetap mendukungmu Mendukung untuk terus maju Bukti bukan sebagai musuh Berbeda, Hai, berbeda itu baik bukan Indah hidup kita karena berbeda Kaya hidup kita karena berbeda Rasa sayang ada karena berbeda Bahkan pelangi indah karena warna yang berbeda.