Posts

Showing posts from February, 2018

Tape Recorder

Tujuh sekawan kecil baru saja menuntaskan pelajaran di hari kamis, sudah lewat pukul 14.00 WIB ketika mereka meluncurkan sepeda andalan masing-masing melewati jalan aspal yang berlubang. Sang surya masih dengan perlente menorehkan sinarnya, alhasil beberapa buliran air keluar dari pori-pori kulit. Angin persawahan musim tanam padi menyibak halus jilbab cokelat tua yang mereka kenakan, setidaknya ini sedikit menghilangkan lelah. Pada persimpangan jalan setelah memasuki desa mereka saling melambaikan tangan, mengucapkan salam perpisahan dan menghilang diujung jalan. Kira-kira setengah jam setelahnya, bidadari-bidadari kecil itu kembali berkumpul di persimpangan yang sama. Masih dengan pakaian yang sama dan beberapa masih mengenakan sepatu, hanya saja mungkin kali ini perut mereka sudah terisi. Satu diantaranya memimpin perjalanan menuju masjid sederhana yang berdiri dipertengahan kampung, bukan pada masjidnya tapi pada sebuah bangunan rumah yang berada disamping masjid. “Kakak!

Sajak Rindu

Semalam hujan deras Aku duduk di dalam kamarku Gelas berdenting Purnama larut di dalamnya Tsunami terjadi di kepalaku Aku hanyut Lalu rindu mengetuk pintu kamarku "di sini dingin" katanya Tidak mau Tidak akan kubiarkan kau  mencabik-cabik hatiku lagi Dan aku tidur Dengan tenang Pukul empat pagi Seseorang berdiri di sampingku Ia adalah rindu Aku terkesiap Dari mana ia masuk? Oleh: Fatimah Ar-Rahma (Jurnalistik Sains 2017)