Posts

Showing posts from December, 2012

Cerita Istana

Pagi ini di bawah kilauan mentari Yakin melangkah sekuat hati Kompeten, profesional, dan kontributif Itu melekat di diri              Sebait kalimat itu yang sering terngiang di pikiranku. Entah kenapa, tapi rasanya sesuatu banget kalau kalimat-kalimat itu mengalun bersama nada yang dapat dikatakan tidak sumbang. Mungkin aku gila, atau mungkin aku kerasukan sesuatu. Ini semua tentang LSiS, semua hal yang membuatku mengerti arti dari “sahabat” dan “keluarga”.             Maniak atau fanatik, entah apapun itu. Dapat juga dikatakan pengorbanan, jika kata itu pantas. Semua dimulai dari sebuah bangunan kecil itu. Sederhana namun bersahaja. Biasa disebut “sekre” atau istana bagi kami yang perlu peneduh. Tiap sudut yang dahulu munculkan kenangan untuk masa kini. Di meja paling selatan itu, tepatnya di bagian raknya. Entah berapa puluh atau berapa ratus makalah karya tulis hasil para laskar istana tersebut. Di rak buku utara, jajaran jendela dunia menatap para penghuni istana. Me

LSiS in Memorial

Bismillah.....            Satu hari berlalu, setelah secara resmi kepengurusan LSiS 2012 dinyatakan berakhir dan terpilih Presiden LSiS 2013. Masih tak bisa hilang dari ingatan saya,  Ika Rosiana , tentang semua cerita kebersamaan kita dalam satu naungan atap bernama keluarga Lingkar Studi Sains.            Ada banyak hal yang hingga kini masih mengganjal di diri saya, masih banyak janji yang belum saya tepati, banyak hutang yang belum terbayarkan, dan banyak kewajiban yang belum saya selesaikan dengan baik. Salah satunya ucapan maaf dan terima kasih yang mendalam teruntuk teman-teman seperjuangan LSiSer's yang mungkin tak dapat saya ucapkan satu per satu.            Pertama untuk  Ika Bonita Mardiyani  ( @bonitamardiika ) , orang yang paling sigap, kuat, tegas, lembut hatinya, tak pernah bisa menyakiti orang lain, pejuang yang gigih, dan sahabat perjuangan yang selalu ada di sampingku. Makasih banyak Kabo, untuk semangat, inspirasi, motivator, dan menjadi sanda

Tak Sekedar Melihat

            Daun itu hijau,  zebra cross  itu putih, dan air itu tak berwarna. Bagaimana kita tahu itu? Jawabnya satu, yaitu dengan melihat. Melihat dengan mata tak perlu bimbingan orang tua, berbeda dengan berjalan maupun berbicara. Dari bangun di pagi hari hingga tidur lagi di malam hari, melihat terkadang membawa dampak yang sangat dalam kepada hidup kita.            Bagi anak-anak, melihat adalah awal dari apa yang mereka lakukan,  children see children do.  Tentu kita sendiri merasakan itu. Dulu ketika masa kanak-kanak kita sering meniru apa yang orang lain lakukan, terutama orang tua kita. Kita juga belajar mengenal lingkungan. Itu semua diawali dengan melihat. Kini para pemuda bergerak membangun bangsa juga diawali dengan melihat. Melihat keadaan negeri yang kelewat parah. Parah karena beberapa pejabat tak lagi bisa melihat.              Di lain hal, melihat tak sama dengan mengamati. Titik perbedaannya ada pada seberapa banyak kita dapat mengambil informasi dari sebuah