Teman itu Keluarga Kedua Kita

     Pasti kita tidak pernah asing lagi mendengar kuliah, mahasiswa dan merantau kan ?? Tentu saja, karena sebagian besar dari kita sedang mengalaminya saat ini dan seringkali terlintas di pikiran kita rumah, pulang dan keluarga, apalagi bagi para mahasiswa baru yang masih kaget – kagetnya dengan kehidupan yang memang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan sebelum merantau. Dan yang paling parahnya, galau tentang siapa yang bakal membantu setiap ada masalah, menemani makan atau untuk diajak bicara seperti halnya di rumah, di tanah perantauan seringkali membuat para mahasiswa seperti kita jadi terganggu konsentrasi belajarnya.
Jadi, gimana cara mengatasi kegalauan seperti ini?? Rasanya kami punya tips yang lumayan bisa menjadi alternatif kita , diantaranya adalah

1. Anggaplah orang – orang disekitarmu adalah Keluargamu.



2. Carilah Teman

     Anggapan bahwa makhluk sosial itu memang benar adanya. Sekarang kita bayangkan kalau kita cuek dan tidak mau mencari teman. Setiap hari, kita hanya ditemani kamar kos setelah pulang kuliah yang hampa suara. Mungkin memang kita bisa mencari kesibukan seperti main game online dan facebook, tapi masa iya kita sebagai mahasiswa hanya punya kesibukan yang konstan seperti itu. Pastilah terkadang terlintas ingin lebih baik kan?
      Mulailah dengan mencari kenalan, siapapun mulai dari teman kampus, teman kos, kakak angkatan, ibu kos atau bisa juga “akang burjo”, dengan cara yang sesuai dengan kita dan jangan punya maksud lain supaya terlihat lebih santai dalam menjalankannya, bahkan menyenangkan. Misal kita seorang yang pendiam dan sulit memulai pembicaraan, cobalah di kelas dekati temanmu yang supel dan memiliki selera humor, karena kebanyakan dari mereka menghargai keberadaan siapapun di dekatnya termasuk yang pendiam, dan dari sana mulai lah membalas perkataan mereka. Karena ada pepatah yang mengatakan bahwa 1000 langkah di mulai dari suatu langkah begitu pula dengan sebuah kata bisa menjadi ribuan kata.

3. Anggap Mereka Keluargamu yang Kedua


Jangan pernah punya pikiran untuk memanfaatkan temanmu untuk menolongmu! Kenapa? Karena semakin lama mereka akan semakin mencari jarak denganmu untuk menghindari dimintai tolong terus – menerus.
Yang seharusnya ada di benak kita adalah “aku harus menolong mereka kalau mereka membutuhkan bantuanku”. Cobalah untuk menolong temanmu di saat mereka butuh bantuan, jika memang berat tolong sebisa mungkin, terkadang memaksakan diri justru malah membuat masalah semakin besar.
Dan yang paling penting selalu cari waktu untuk berkumpul dengan temanmu. Cobalah sesering mungkin jalan – jalan, makan atau mungkin belajar bersama. Biasanya dari hal – hal kecil seperti itu bisa menjadi lebih bermanfaat lagi. Bahkan ada kutipan yang mengatakan :

 “Teman itu adalah dia yang selalu mencari waktu luang untukmu, tapi keluarga lebih dari itu, adalah dia yang tidak pernah melihat jadwalnya dan selalu punya waktu untukmu"

-

Mungkin ini bisa menjadi suatu cara bagi teman – teman agar bisa fokus kuliah di tanah rantauan masing – masing. Dan satu lagi, fokus utama merantau adalah kuliah dan belajar, jadi jangan sampai melupakannya karena selalu fokus untuk bermain dan berkumpul dengan teman.
Dan satu lagi kutipan terakhir dari novel The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel karya Micael Scoot Buku ke-5 “Warlock
Keluarga itu terkadang tidak memiliki hubungan darah

Ditulis di,
Sleman, Yogyakarta, 19 Maret 2014
Oleh,
Bimo Anugrah Putra Mardhika

Comments

Popular posts from this blog

Professor Muda dan Pakar Teknologi Nano di AS, Asal Indonesia

Sejarah Layout: Dari Zaman Batu Hingga Zaman Internet

ARTIKEL ILMIAH POPULER