Mata pun Bisa Tertipu

Alat penglihatan ini pun ternyata bisa terkocoh dengan apa yang dilihatnya. 
Sebut saja misalnya, saat kita melihat objek A yang seharusnya memiliki warna yang sama dengan objek B, malah justru kita lihat berbeda.
Contoh lainnya adalah ketika kita melihat objek A lebih panjang daripada objek B. Padahal, kedua objek tersebut sama panjangnya.

Mengapa bisa demikian . . . ?

Nah . . itulah yang akan diulas pada tulisan kali ini.


Sebelum saya menjelaskan, silakan pembaca coba untuk melihat gambar di bawah ini . . . Perhatikan gambar yang ditunjukkan oleh huruf A dan huruf B. Bagaimanakah warnanya . . . ?



Mungkin, sebagian pembaca akan menjawab:
"Tentu saja objek A bewarna jauh lebih gelap daripada warna objek B

Jika itu adalah jawaban Anda, maka jawaban Anda SALAH.
Lho, bagaimana bisa salah?
Jelas-jelas objek A warnanya lebih gelap daripada objek B.
Jika Anda masih belum yakin, silakan perhatikan lagi baik-baik gambar tersebut . . .
Anda akan mendapatkan kebenarannya, yaitu kedua objek tersebut memiliki warna yang sama.

Jika Anda masih belum yakin, silakan lihat langsung animasi berikut . . .



Wah . . . ternyata benar.

Contoh lainnya, silakan Anda lihat gambar di bawah ini . . .



Anggap saja gambar di atas terdiri dari satu batang yang diletakkan secara horizontal (sebut saja batang 1), dan batang yang satunya lagi diletakkan secara vertikal (kita sebut sebagai batang 2 sedemikian rupa sehingga membentuk huruf T.
Pertanyaannya, manakah yang lebih panjang, batang 1 atau batang 2?

Kemungkinan ada sebagian dari Anda yang menganggap batang 2 lebih panjang.
Eh . . memangnya ada yang salah . . . ?

Tentu saja salah. Jika lebih teliti lagi (misalnya diukur), maka Anda akan tahu bahwa keduannya memiliki panjang yang sama.

Mengapa hal itu bisa terjadi . . . ?
Hal itulah yang biasa dikenal sebagai Ilusi Optis.
Hal tersebut bisa terjadi, karena otak salah menerjemahkan informasi yang diberikan oleh mata. Sehingga, apa yang kita lihat pun juga akan berbeda.
Oleh karena itu, dalam melihat sesuatu kita juga harus teliti. Apakah yang kita lihat itu nyata, atau hanya ilusi optis.

Begitu pula halnya dengan menjalani kehidupan.
Apa yang kelihatannya benar, apa yang kita anggap benar, belum tentu merupakan kebenaran yang sesungguhnya.

Hal yang dianggap oleh mayoritas orang sebagai kebenaran belum tentu juga sebagai kebenaran. Kebenaran itulah yang selalu harus diungkap oleh Saintis. (by: Irfan)

Comments

Popular posts from this blog

Professor Muda dan Pakar Teknologi Nano di AS, Asal Indonesia

Sejarah Layout: Dari Zaman Batu Hingga Zaman Internet

ARTIKEL ILMIAH POPULER