Tangkai Bunga
Semakin engkau ingin menggapainya
Semakin pekat kegelapan mendekapmu
Aku sudah meniupkan impian kosongku dalam balon
Yang kemudian impian itu tenggelam
Dalam langit yang tak lebih biru dari langit dinding hatiku
Manusia ingin menjalani hidupnya dengan senyuman
Tapi mereka hanya pandai berpuara pura dan memaksakan senyum mereka
"Bahagia itu tidak terlihat dari seberapa besarnya engkau tersenyum bukan ?"
Tapi bahagia itu seberapa kamu menghargai senyuman
Aku kira aku memiliki musim semi dalam telapak tanganku
Ini seperti nyaniyan cahaya yang diciptakan penyair buta
Impian, kenangan, cinta, dan hari esok adalah hal yang selalu aku dengungkan
Hidup bagai tangkai bunga adalah indah bukan?
Dia tak akan pernah tau hari esok dengan kelokannya
Loki
Yogyakarta, 24 Oktober 2012
Semakin pekat kegelapan mendekapmu
Aku sudah meniupkan impian kosongku dalam balon
Yang kemudian impian itu tenggelam
Dalam langit yang tak lebih biru dari langit dinding hatiku
Manusia ingin menjalani hidupnya dengan senyuman
Tapi mereka hanya pandai berpuara pura dan memaksakan senyum mereka
"Bahagia itu tidak terlihat dari seberapa besarnya engkau tersenyum bukan ?"
Tapi bahagia itu seberapa kamu menghargai senyuman
Aku kira aku memiliki musim semi dalam telapak tanganku
Ini seperti nyaniyan cahaya yang diciptakan penyair buta
Impian, kenangan, cinta, dan hari esok adalah hal yang selalu aku dengungkan
Hidup bagai tangkai bunga adalah indah bukan?
Dia tak akan pernah tau hari esok dengan kelokannya
Loki
Yogyakarta, 24 Oktober 2012
Comments
Post a Comment