Professor Muda dan Pakar Teknologi Nano di AS, Asal Indonesia
NELSON TANSU. Apakah
sosok ini sudah tidak asing lagi bagi kalian? Atau ada yang masih belum tahu
nih…? Penasaran? Kali ini, aku bakal sharing dan cerita dikit nih mengenai
salah satu sosok inspiratif asal Indonesia. Dia adalah Nelson Tansu, seorang professor
di Lehigh University, Bethlehem, Amerika Serikat. Lho… apa istimewanya? Haha,
makin penasaran ya..?
Yukkk intip sekilas profil beliau, hehe.
Prof.
Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober
1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar
Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Lulus dari SMA
Sutomo 1 Medan, ia langsung melanjutkan pendidikannya di Universitas
Wisconsin-Madison, AS untuk B.S. in
Applied Mathematics (Electrical) Engineering, and Physics (AMEP) pada Septermber
1995-Mei 1998, lalu di universitas yang sama pula meraih gelar Ph.D. in Electrical Engineering (Applied
Physics), September 1998-Mei 2003. Ia diangkat sebagai guru besar di Lehigh
University, Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA pada usia 25 tahun. Usia yang
tergolong belia untuk statusnya. Posisi
resmi beliau ketika itu di Leigh University adalah assistant perofessor di bidang electrical
and computer engineering, yang merupakan gelar untuk guru besar baru di
perguruan tinggi di AS.
https://www.youtube.com/watch?v=SYBUkLGmXB8 |
Prestasi
dan reputasi beliau cukup berkibar di kalangan akademisi AS. Puluhan risetnya
dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional lho... Beliau juga sering
diundang sebagai pembicara di berbagai seminar dan pertemuan-pertemuan
intelektual di Washington DC. Selain itu beliau juga pernah diundang ke acara
Kick Andy, pasti tahu acara ini kan yaa J. Kalo belum nonton bisa klik caption di bawah gambar di samping aja ya...
Yang
mengagumkan, sudah ada penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics
devices dan high power semiconductor
lasers. Oya… buat kalian yang mau kepoin publications beliau, bisa dilihat
di sini nih https://www.researchgate.net/profile/Nelson_Tansu.
Lulusan
SMA Sutomo 1 Medan, ini juga telah menerima banyak penghargaan ketika masih
menempuh pendidikan sarjananya di AS, seperti yang tertulis pada “Shorth Biography of Prof. Nelson Tansu” yang aku kutip dari alamat
web resmi Leigh University:
“ Dr. Tansu was the WARF Graduate University Fellow
and Vilas Graduate University Fellow during his graduate studies at Wisconsin,
and he was a recipient of Graduate
Dissertator Award at Wisconsin. Other selected awards include: Harold A.
Peterson Best ECE Dissertation Award (at Wisconsin), Peter C. Rossin
Professorship (at Lehigh), the 2008 Libsch Early Career Research Award (at Lehigh),
the 2010 Wisconsin Forward Under 40
for Outstanding Young Alumni Award (at Wisconsin), the Class of 1961
Professorship (at Lehigh), the 2012 Wisconsin Prominent Alumni (at Wisconsin),
and the New Century Endowed Chair Professorship (at Lehigh), and the Smith Family
Chair Professorship (at Lehigh)”.
Wow…
kagum deh sama beliau. Ini adalah salah satu contoh orang Indonesia yang sukses
di luar negeri. Namun, banyak dari lingkungan beliau yang tidak menyangkan
dirinya adalah orang Indonesia, maklumlah kalo dilihat dari namanya yang mirip
mantan PM Turki dan wajahnya yang memang seperti orang Jepang. Namun, beliau
selalu mengoreksi dan dengan bangga mengaku bahwa dirinya adalah orang
Indonesia, yeeeaay… Terlepas dari semua itu, beliau mengaku bisa seperti
sekarang tidak lepas dari dukungan dari kedua orang tuanya.
Semoga
melalui coretan ini bisa sedikit menginspirasi, dan untuk terakhir aku kasi
kutipan pesan beliau deh biar tambah termotivasi, hehe.
“Menurut saya, keberhasilan
bukanlah berasal dari tingkat kepintaran. Saya sendiri tidak pernah merasa
bahwa saya sendiri lebih cerdas atau lebih dari yang lainnya terutama orang-orang
Indonesia lainnya. Sebenarnya menurut saya, saya biasa-biasa saja tetapi saya
memang orang yang rajin dan kerja keras. Jadi, menurut saya, kerja keras dan
fokus yang luar biasa adalah kunci dari keberhasilan. Di samping kerja keras
dan fokus, saya juga mendapat dukungan dari istri (Adela Gozali Yose) dan
keluarga saya untuk dapat memberikan kontribusi sampai sekarang.”
Nelson Tansu
~mingming~
Referensi:
Jawa
Pos (6 Maret 2004)
Comments
Post a Comment