Katakan Dengan Senyuman, Cinta
“Sayang,
bangun…….Sudah pagi, cintaku” terngiang kembali. Sapaan lembut itu kembali
penuhi pikiranku. Kata-kata lembut di hampir tiap pagi kala aku masih di bangku
Sekolah Dasar. “Waktunya sholat Subuh, cinta” dan sentuhan dingin itu memaksaku
membuka mata. Senyuman itu, sentuhan lembut itu, yang selalu tenangkan pagiku.
Aku sangat bersyukur masih dapat melihat senyuman itu. Mama, kau katakan
cintamu dengan senyuman.
Senyuman
adalah hal yang sederhana. Tak perlu alasan besar untuk dapat menghadirkan
senyuman dari bibir. Tak perlu paksaan berarti untuk munculkan sekilas senyuman
yang hangat. Sesederhana itulah seharusnya senyuman. Namun di negeri murah
senyum ini sepertinya senyuman mulai melambung harganya. Senyuman mulai sukar
untuk didapatkan. Entah senyuman untuk sahabat, orang tua, kerabat, maupun Sang
Pencipta senyum itu sendiri.
Senyuman
itu seperti magnet yang memberikan kekuatan menarik perhatian bagi yang
memandang dan di senyuman apabila diberikan dengan tulus ikhlas akan tampak seperti
pijaran sinar kemuliaan yang menyilaukan dan memberi terang aura bagi si
pemilik senyuman itu sendiri[1]. Senyuman memiliki berjuta makna,
andai dapat dimengerti dengan pasti.
Para
saintis mengatakan bahwa senyum dan tertawa adalah salah satu bentuk olahraga
yang dapat merangsang seluruh tubuh dan mampu memberi manfaat kepada sistem saraf
otak dan juga hormon-hormon[2]. Senyuman juga turut berperan dalam
penghasilan endorphin dalam otak yang dapat mengurangi rasa sakit. Selain itu,
senyuman dapat menurunkan tekanan darah, mempermudah oksigen untuk masuk ke
darah, serta mengurangi tekanan emosi seperti kemurungan, kesedihan, dan
kemarahan.
Memulai
hari dengan senyuman, menyapa pagi dengan senyuman. Seperti perasaan senang, senyuman
tulus dari bibir pun akan menular dan mengajak orang lain untuk tersenyum pula[3].
Seberapa semangat kita terlihat dari seberapa cerah senyum kita. Hal ini
dikarenakan senyuman dapat memberikan nilai positif untuk diri sendiri maupun
orang di sekitar kita. Layaknya matahari yang bersemangat warnai hari.
Beberapa
manfaat dari senyuman adalah membuat orang lain percaya, meringankan “hukuman”,
pembelaan diri dari sosial slip-up,
menghindarkan anggapan buruk, dan mengurangi penderitaan. Selain itu, tanpa
kita sadari senyuman juga dapat meningkatkan daya tarik, menyembunyikan sesuatu
yang sedang dipikirkan, menghasilkan uang, serta menghadirkan efek domino
senyuman[4].
Kerap
kali senyuman lebih ampuh daripada kata-kata. Seorang pelayan yang murah senyum
akan lebih disenangi pelanggan. Seorang guru yang harinya selalu dihiasi senyum
tentu akan sangat disegani para anak didiknya. Seorang Habibie muda pun
terpesona dengan senyum indah Ainun meski tak ada kata yang keluar dari
mulutnya. Gula jawa yang berubah menjadi gula pasir, begitu pikir Habibie. Terbukti,
senyuman lebih ampuh pengaruhnya daripada sekedar kata-kata.
Senyum
itu kelopak, sedangkan tertawa itu bunga yang sempurna mekarnya. Warnai hidup dengan
warna sederhana melalui sebuah senyuman. Seperti bunga yang hadirkan keindahan,
senyuman akan bawakan kebahagiaan tersendiri dari Sang Pencipta senyum. Cinta
yang mengalir dari sebuah senyuman, rasa sayang yang hadir karena sebuah
senyuman. Sebuah hal sederhana yang tak sederhana untuk dilakukan. Sudahkah Anda
tersenyum dengan tulus hari ini? Sudahkah Anda ungkapkan rasa cinta itu? Katakan
dengan senyuman, cinta.
Referensi:
-fbi_1412-
Comments
Post a Comment