Puisi Lomba LSiS Medialis
Secuil Memori Untuknya Yang Jauh (Feni Risma Mei Diana) Teruntuk bagimu Yang dulu senyumnya selalu menyapa di pagi hari Menjadi praduga tarik ulurnya hati Teruntuk bagimu Yang jiwanya pernah kudamba Apa kabar kau disana Seorang yang membeku pada hidupnya sendiri Yang pernah mencairkan kesunyian di ufuk timur dulu Bukankah senyummu telah mengantarkan sebuah pengharapan yang sendu Harapan yang telah menghiruk-pikukkan hati Wahai gerangan disana Aku tak pernah memiliki kuasa untuk turut campur dalam hidupmu yang penuh teka teki Menghias diri dengan usikan perasaan bersalah Yang aku pun tak tahu apakah itu skenario semu Ataukah sebuah isyarat nyata Barangkali memori sudah tak lagi pekat Mungkin sekarang kau berpikir dalam dimensi yang berbeda Perihal kisah yang pernah kau luangkan bersama Selayaknya dua jiwa dengan sabda penuh rona Yang saling berbagi dan punya cara sendiri Aku dan kau pun mungkin paham akan betapa sakitnya pengabaian